Bambang Nugroho Widi* ), Sudarsono**)
*) Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung
**)Puslitabang Geo-Teknologi LIPI, Bandung
Abstract
Tungsten mineralization occurrences in the Suguntu area, Latupa form an unique mineralization to study, particularly in the Indonesia Archipelago geological setting. It is usually occurred commonly in the continental or cratonic environment granitic rock. The presence of gold and a number of other sulfide- oxide minerals such as arsenopyrite, chalcopyrite and mangan as mineral association make the mineralization become more interesting and important in this region. Mineralization in this area is indicated by the presence of tungsten mineral (wolframite) bearing quartz vein intruding the granitic and metasediment host rocks. The vein trend is generally of about N 170 ° E to 190° with dip of about 70° to 90° with thickness from few centimeters to nearly 20 centimeters. Altered rocks type present in this area involve argilitization, propylitization, seritization (phyllic). Silicification found locally, particularly near to the vein. Based on the physical appearrence on the specimens, minerals association recognized are cahalcopyrite, pyrite, magnetite, hematiti and mangan. It seem mineralization formed in the mesothermal environment, at depth lower than epithermal zone (more than 500 meters below the paleosurface) with temperature formation > 300°. However, in order to ensure this suggestion, study on geochemistry, ore microscopy, fluid inclusion, petrography, pima, etc, are hughly needed to obtain an imaginationclearly in connection to know the relationship between tungsten (wolfram) and gold mineralization.
Sari
Keterdapatan mineralisasi tungsten di daerah Siguntu, Latupa merupakan bentuk mineralisasi yang unik untuk di pelajari khususnya pada tatanan geologi kepulauan di Indonesia. Hal ini biasa terjadi umumnya pada lingkungan kontinen atau batuan bersifat granitik. Kehadiran mineral emas dan mineral sulfida serta oksida lainnya seperti arsenopirit, kalkopirit , magnetit dan mangan menjadikan mineralisasi ini lebih menarik dan penting di kawasan ini. Mineralisasi di kawasa ini ditandai oleh hadirnya urat kuarsa mengandung mineral tungsten (wolframit) yang menerobos batuan metasedimen dan batuan granit. Pada umumnya arah urat adalah hampir uatara selatan (N 170 – 190°) dengan kemiringan antara 70 ~ 90° dan ketebalan urat dari beberapa sentimeter hingga mendekati 20 sentimeter. Batuan alterasi yang muncul adalah argilitisasi, propilitisasi, seritisasi dan setempat silisifikasi terutama dekat urat. Berdasarkan kenampakan fisik yang dikenal pada hand spesimen mineral assosiasinya adalah arsenopirit, wolframit, kalkopirit, pirit dan mangan. Agaknya mineralisasi terbentuk pada lingkungan mesotermal dengan kedalaman yang lebih dalam dari zona epitermal (lebih dari 500 m di bawah permukaan dengan temperatur pembentukan > 300°) Untuk memastikan dugaan ini studi geokimia, mikroskop bijih, petrografi, inklusi fluida, PIMA dan lain sebagianya sangat diperlukan guna mendapatkan gambaran secara lebih jelas dalam kaitannya untukmengetahui hubungan antara mineralisasi tungsten dan emas.
Comments :
0 comments to “TUNGSTEN AND GOLD MINERALIZATION IN THE LATUPA AREA, LUWU DISTRICT, SOUTH SULAWESI”
Post a Comment